Label

Rabu, 16 April 2025

AIR PUTIH


Lebih tepatnya air bening. Entah mengapa kebanyakan orang menyebut air yang berwarna bening menjadi air putih. Warna air putih lebih cocok jika untuk menyebut air yang warnanya putih seperti air susu. Dan, orang akan maksud jika yang disebut sebagai air putih adalah air bening, warna asli air. Mungkin ketika salah kaprah menyebut air putih sama dengan air bening, karena ada anggapan kalau air putih itu air yang masih murni, putih tidak keruh dan tidak ada campuran lain selain unsur air.

Sekitar tahun 70an sampai 80an, ketika saya ke hutan atau ke kebun sekitar desa, saya tebiasa minum air yang ada, di sungai, di rembesan mata air, di dinding tebing, atau bikin cekungan di tepi sungai supaya air sedikit tersaring. Tak timbul apa-apa setelah minum air mentah itu. Tak ada khawatir, tak ada takut akan muncul penyakit. Air terasa murah, bukan barang langka yang perlu dijaga dan dilestarikan. Air yang melimpah menjadi tidak berharga karena semua bisa mendapatkannya dengan mudah dan gratis.

Kemajuan teknologi dan aktivitas manusia menjadikan air perlahan tercemar. Minum air harus pilih-pilih di tempat yang steril, bersih komponen yang dialiri air. Air mentah jika diminum terasa langsung menimbulkan penyakit. Tubuh kompak menolak, seperti protes pada perilaku tuannya yang minum air sembarangan tidak higienis. Di wilayah perkotaan yang padat penduduk, air menjadi barang mahal. Air yang belum tercemar, yang bening menjadi sulit ditemui karena perilaku manusia dengan segala produk modern yang terus menerus membuat sampah, mencemari bumi.

Ketika air bersih menjadi mahal, pengusaha menangkap peluang. Air yang tadinya dianggap barang yang gampang didapat dan berubah menjadi barang yang eksklusif. Air dikemas dalam satu wadah, ditawarkan dan orang-orang yang tidak mau sembarangan minum sembarang air. Pencemaran air terus berlanjut. Orang-orang seperti tak mau sadar dan mengerti tentang pecemaran air dan lingkungan yang menyebabkan nilai air menjadi semakin tinggi. Air biasa yang keluar dari mata air murni, belum terkontaminasi barang selain unsur air, terus mengalami kenaikan nilai dan harga. Air bening, air biasa tanpa tambahan rasa atau warna lain menjadi pilihan utama bagi yang menjaga kesehatan tubuh. Air hanya perlu kemasan yang menarik dan kecerdikan marketing menggiring orang untuk membeli air bening dengan merk tertentu.

Sebuah benda yang tadinya biasa-biasa saja, berubah menjadi mahal karena perilaku manusia. Bisa saja perilaku tidak baik yang menjadikan air menjadi tidak steril, diorganisir supaya air terus menjadi barang mahal dan langka. Para penjual air bening, yang banyak juga orang menyebut air mineral, akan terus meneguk keuntungan jika semakin banyak air yang tercemar, sementara mereka sudah menguasai sumber air bening. Kampanye tentang pentingnya minum air bening diimbangi ‘harapan’ terus tercemarnya air diperkotaan.

Tak ada orang yang bisa menghindari air. Air akan tetap laku. Jika air sehat yang bisa diminum tinggal sedikit dan orang yang punya air sehat itu menaikan harganya, air akan tetap dibayar. Tak ada yang bisa menggantikan fungsi air. Air akan terus menjadi mahal.

Wnj, 21:27 16042025