Label

Kamis, 23 Januari 2025

KEYAKINAN ITU MENAKUTKAN, MEMBANGUN DAN MERUSAK.


Merasa yakin tentang sebuah kebenaran, akan menutup kebenaran dari sumber lain. Semakin tebal rasa keyakinan itu, semakin menutup keyakinan lain yang ada di sekitar atau di dunia lain, yang tidak seperti keyakinannya akan dianggap salah. Dalam sebuah kelompok yang berkeyakinan sama, mereka akan saling bahu membahu melestarikannya, membangun secara fisik dan mental agar kelompoknya semakin kuat dan besar. Melupakan perbedaan kecil jika masih dalam satu lorong besar keyakinannya.

Menjadi permasalah jika keyakinannya berbeda dan menganggap yang ‘salah’ adalah bukan teman dan dikelompokkan seperti musuh, bahkan dianggap pahlawan jika ada yang bisa mengalahkan atau menyingkirkan orang-orang yang tidak se-keyakinan. Mempertahankan keyakinan bahwa ia dan kelompoknya lebih baik dari yang lain kadang dibuktikan dengan kekuatan fisik, kekerasaan, pemaksaan kehendak kelompok lain untuk mengakuinya.

Keyakinan merasa lebih baik dari kelompok lain bisa berupa; agama, ras, golongan, partai politik, kasta, keturunan. Pada pengelompokan kasta dan keturunan, masih banyak yang mengakuinya bahwa terlahir dengan kasta dan keturunan tertentu sudah menjadi takdir yang tak bisa ditolak. Bagi kasta rendahan, mereka hanya bisa berupaya untuk lebih baik dari kasta yang mau tidak mau sudah disematkan pada hidupnya sejak lahir. Mereka bisa lepas dari kutukan itu jika keluar dari adat tersebut. Ia bisa saja punya perekonomian lebih baik atau lebih kaya dari kasta-kasta di atasnya, tapi titel kasta tak bisa dilepaskan jika Ia masih dalam ‘rumah’ adat tersebut.

Rasa harus mempertahankan keyakinan, menjadi tunas sebuah konflik antara keyakinan lain yang berbeda, yang satu sama lain merasa berkeyakinan paling baik dariapada keyakinan kelompok lain. Memasukan pada ruang pikir bahwa perbedaan itu hal biasa karena perbedaan latar belakang dan landasan berpikir yang berbeda-beda setiap orang, sangat sulit dan harus berhati-hati jika ingin berhasil. Rasa selalu ingin membanggakan tentang keyakinannya menutup pintu pikir jika di sisi lain ada juga orang yang berpikir sepertinya dengan berbagai argumen untuk memperkuat rasa bangganya.

Beradunya pikiran tentang lebih baik keyakinannya dari yang lain dan mempertahankannya adalah sebuah kehormatan, melahirkan jiwa pahlawan untuk bertarung secara fisik jika ada yang melukai keyakinannya. Tak jarang timbul terjadinya bentrok fisik dan bentrok verbal antar kelompok yang berbeda keyakinan pada kelompok perguruan beladiri, politik, agama dan adat. Tak terkecuali juga perseteruan karena perbedaan aliran dalam “rumah” satu agama. Saling merasa berkeyakinan paling baik, melahirkan berbagai argumen yang argumen itu ditopang oleh argumen lain untuk memperkuat keyakinannya. Mereka bertengkar diberbagai platform dan pertengkaran itu melahirkan kreatifitas berargumen. Mengelola pertengkeran verbal supaya tidak berlanjut menjadi pertengkaran fisik, memerlukan pembujukkan yang menyejukkan dengan tidak menimbulkan ketersinggungan.

Perang yang sedang dan telah terjadi di dunia, timbul karena keyakinan yang berbeda di masing-masing pihak. Timbul rasa bangga jika dapat mengalahkan orang lain yang telah dijadikan musuh karena perbedaan keyakinan dan tidak mau ikut kehendaknya. Perang dengan penuh tega melupakan rasa manusiawi. Mengalahkan musuh lebih penting dari hal apapun. Keyakinan, akan terus mendukungnya untuk mengalahkan, menghancurkan dan melenyapkan keyakinan lain. Keyakinan menjadi alat penting untuk saling membunuh dan saling mempertahankan.

Wnj, 06:20 23012025