Belakangan ini, ‘toleransi’ menjadi sebuah kata yang sensitif dalam
pembahasan. Orang tidak boleh berkata, menulis atau mengungkapkan kata, berbuat
atau bergerak yang dianggap intoleran oleh orang yang tidak seide, sekeinginan,
sekeyakinan dan berseberangan. Berbuat sedikit saja yang dianggap intoleran akan
menjadi masalah besar jika ingin dibesar-besarkan oleh pihak yang tidak senang.
Perebutan kekuasaan, Pipres, Pileg dan pertarungan politik, menambah
bergairahnya penggorengan isyu atau bukan isyu tentang intoleran.
Media sosial menjadi tempat yang subur dan amat sangat cepat berpengaruh
untuk membuat suasana yang diinginkan, jika seseorang menuduh seseorang atau
kelompok tertentu intoleran. Ketokohannya juga iku berpengaruh untuk menggoreng
langit pendapat. Menjadi simpang siur atau kemudan saling bertabrakan, sangat
mungkin untuk diskenariokan.
Kita menjadi pada posisi harus maklum dan mengerti apapun yang ada di depan
kita, di lingkungan kami bahkan di semua bawah langit. Harus senang dan maklum
meskipun kita tidak suka atau bahkan merasa keyakinannnya terlecehkan.
Anehnya, yang menuduh orang lain atau kelompok lain itu intoleran,
sepertinya tidak menyadari kalau Ia juga telah berlaku intoleran. Jika Ia orang
yang benar-benar punya toleransi, Ia juga harus mau menerima dan mengerti orang
lain yang berlaku (menurutnya) intoleran. Jika Ia merasa terganggu, orang lain
yang dianggapnya menganggu, bisa saja merasa si penuduh telah berlaku intoleran.
Sebuah keyakinan, apalagi menyangkut agama, akan sangat susah untuk
mengikuti semua kemauan orang yang ada di sekitar demi apa yang di sebut
toleransi. jika ada seseorang yang merasa apa yang diinginkan atau diangankan
harus sesuai keinginannya, dan menganggap intoleransi jika tidak sesuai, ia
telah berlaku egois dan intoleransi. Diperparah lagi dengan membesar-besarkannya
di media sosial seolah Ia-lah yang paling toleran. Toleransi itu juga harus
toleran terhadap orang yang (dianggap) intoleran.
Merasa paling toleran adalah intoleransi. Toleransi itu juga bertoleran terhadap
yang intoleran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar