djayim.com
Teknologi komunikasi telah memberikan kita ruang yang begitu
luas dan tersambung pada setiap sudut dalam satu jejaring yang sambung
menyambung. Sebuah berita, bisa sangat cepat merambat ke semua area yang
terjangkau oleh jaringan internet. Ada berita yang datang dan pergi, terlupakan
begitu saja. Ada berita yang bertahan dan dibahas beberapa hari. Ada yang
bertahan karena tidak ada berita lain yang lebih ‘heboh’.
Penyebaran, perhatian dan jadi bahan pembahasan sebuah
berita, kejadian, gambar atau tulisan, dan tingkah laku yang menyedot perhatian
tinggi dari pengguna internet itulah yang dinamakan viral. Kalau ada yang
menulis atau mengatakan “viralkan...” itu berarti mengajak kepada warganet untuk
menyebarkan sesuatu berita, kejadian,
gambar atau tulisan, dan tingkah laku agar apa yang diviralkan diketahui banyak
orang.
Budaya Indonesia itu sangat dinamis dan terbuka. Mudah menerima
hal-hal baru, meski kadang bertentangan dengan budaya sebelumnya. Banyak-sekali
hal-hal sederhana yang tak diduga tak dinyana menjadi viral dan ditiru oleh
banyak orang. Istilah-istilah baru bermunculan silih berganti, mengasyikan dan
menggelitik. Ungkapan ‘jaman now’ menjadi kalimat yang sering dipakai di semua
kalangan. Tak tahu siapa yang memulainya, hanya dengan mengganti kata ‘sekarang’
menjadi now (bahasa inggris), menjadi
ungkapan yang asyik-asyik saja diucapkan di sembarang tempat. Eta terangkanlah,
sebuah ungkapan yang diucapkan sambil seperti bernyanyi, sempat juga viral
meski tak bertahan lama. Oom tolelot oom, sempat viral dan booming. Kalau diruntut
ke belakang banyak sekali yang kata atau kalimat yang viral di kalangan
tertentu dan merambah ke semua kalangan. Banyak, untuk lebih yakin googling
saja.
Tidak harus rumit, akademis, ilmiah dan serius sesuatu bisa
menjadi viral. Sesuatu yang enteng dan menghibur atau ada kesan kocak dan lucu,
gampang menjadi viral. Kemunculannnya juga sering mengejutkan dan tak terduga dari
budaya keseharian di semua lapisan. Viral yang enteng-enteng saja inilah yang punya
sifat menghibur.
Sebuah ‘viral’ akan menjadikan suasana panas jika yang viral
menyangkut politik dan SARA. Kurang pengendalian diri seseorang atau kelompok
yang merasa diserang, bisa melahirkan permusuhan. Banyak pihak yang
memanfaatkan pada suasana ini dengan tujuan yang berbeda-beda.
Viral sebuah misteri. Tak diketahui apa dan kapan sesuatu
menjadi viral, dan dimulai dari mana sesuatu yang viral itu. Bisa saja sebuah
ungkapan sederhana keseharian kita, tiba-tiba menjadi viral dan kita terkejaut
dengan keviralannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar