salahkah
saya, karena masih usia sekolah, berangkat kerja pagi pulang malam
saya butuh
uang, butuh banyak untuk membeli.
untuk beli
pulsa, beli quota internet, beli baju, beli sepatu, beli makan enak.
setidaknya
saya tak perlu minta pada ibu, karena ia telah begitu capai, begitu lelah.
lelah hati,
lelah pikiran, lelah tenaga. pasrah yang tak bertumpuan.
terduduk
bersimpuh di lantai semen yang mluduk
dan bertambal. bersandar pada dinding berjendela kecil rapuh yang harus
berhati-hati jika membuka dan menutupnya.
ia tak juga
cukup bisa menyisakan uang untuk bayar sekolah dan seragam. dan uang jajan yang
setiap pagi tak pernah absen.
bukan saya
tak mau sekolah, bukan. saya kasihan ibu yang matanya kering karena ingin aku
senang.
karena saya
pengin cari uang. karena uang itu.
karena,
meski saya harus berdesakan hidup di kampung kumuh dengan air got yang tak
mengalir, dengan lorong gang sempit yang pengap yang di atasnya bergelantungan
jemuran, yang ketika malam ribuan nyamuk memburu kulit manusia.
saya pengin
juga pergi ke mall berbelanja rupa-rupa, seperti mereka yang bersepatu tinggi
mengkilap. seperti di sinetron-sinetron
yang ceritanya berputar-putar seperti kebingungan.
tapi, jika
bisa, saya pilih bersekolah dan menunda keinginan.
jangan
salahkan mereka yang menampung saya kerja. jangan salahkan siapa-siapa.
para aktivis
itu, yang menebar keprihatinan, yang mengumbar penyesalan. itu,
; saya juga
ingin sekolah. kalian mau menyekolahkan saya? kalian berani berkorban?
katanya ilmu
itu mahal. mahal juga untuk membelinya.
ijazah itu
mahal. mahal juga untuk mendapatkannya.
saya tahu
itu, ijazah yang membedakan gaji-gaji. bukan tangan-tangan yang cekatan.
orang pintar
tanpa ijazah, tak terlihat di sini.
saya terima
itu. tidak apa-apa.
karena harus
ada orang seperti saya agar bos-bos itu cepat kaya. agar gampang ditakut-takuti
dan tak banyak protes.
jika saya
tak mengganggu kalian, biarkan saya kerja.
jika mau
bantu saya, sekolahkan saya.
berbicara di
depan mikropon itu, tak membuat saya bisa berangkat sekolah. tak bisa membantu
ibu yang keleahan mencari uang.
sudahlah,
ini nasib saya. apalagi smapai menyalahkan pemerintah. saya takut dihukum.
saya takut
nanti ibu menggigil ketakutan,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar