Bagi seorang
yang punya hoby menulis, menyelesaikan sebuah tulisan yang berawal dari ide
unik yang tak sengaja nangsang di
kepala adalah sebuah pelepasan kenikmatan yang mengasyikan. Seperti juga
mungkin bagi seorang yang punya hoby mancing, mendapatkan ikan sampai
tertangkap penuh menjadi sebuah kenikmatan tersendiri tanpa perlu merasa empati
pada ikan yang mulutnya tertusuk pancing. Ikan bukan tujuan utama memancing,
demikian juga dalam menulis, uang atau laku atau tidak laku sebuah tulisan
bukan tujuan akhir untuk mendapatkan keasyikan. Proses menuangkan ide dalam
bentuk tulisan atau gambar, setiap urutan berproses merupakan anak tangga yang
setiap centinya harus ternikmati tanpa sedikit pun terlewat. Bukan sebuah
kesusahpayahan. Sebuah penikmatan dalam melakukan.
Sebuah proses
dengan hasil yang baik, pasti akan lebih menyempurnakan keindahan berproses.
Berhenti ditengah jalan dengan tidak tahu alasan terhenti, menjadi sesuatu yang
mengganjal di seluruh indera. Ketika gagal menuangkan ide
secara keseluruhan atau sebagian ada yang ‘tersangkut’ tak tertuangkan karena
tak ada kalimat atau gambaran yang bisa sepenuhnya mewakili ide, bisa jadi itu
menjadi penghambat untuk melanjutkan menuangkan ide, atau malah bisa jadi
menjadi awal ide lain yang berkembang bercabang-cabang.
Ide seringkali mucul tiba-tiba di benak, di tempat
dan ruang yang tak terduga. Indera
kita menjadi pintu sekaligus penerima ide. Alam, ruang dan waktu menjadi
perangsang lahirnya sebuah ide yang dibidani oleh pemikiran yang kreatif dan
inovatif. Sebuah rangsangan ide bisa menjadi berbeda-beda pada setiap individu.
Bagi individu yang kreatif, ide bisa lahir dibanyak tempat tanpa perlu rangsangan
yang kuat untuk lahirkan sebuah ide.
Sebuah ide yang muncul tiba-tiba, bisa saja kemudian lenyap jika
tanpa kita catat. Ini bisa terjadi karena otak kita tak sempurna menyimpan. Jika
tidak ingin ide yang lahir di sembarang tempat dan sembarang waktu lenyap tanpa
di tindaklanjuti, catatlah pada apa saja yang bisa untuk mencatat. Jika dalam
perjalanan, berhentilah dan catat.
Kondisikan dan persiapkan setiap saat seluruh indera untuk
menampung begitu banyak ide yang bergelantungan di sembarang tempat.
Dan, sempatkanlah waktu untuk menuliskan ide dan
menikmatinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar