pada malam yang tak sepenuhnya gelap dengan angin yang
datang menyentuh
aku berdiri. tak juga tegap. memandang lurus dan melepas
nafas dari kerongkongan yang agak kering.
aku robohkan tembok mulai berlumut yang dirikan dengan
beberapa utas kata. agak setengah hati tenaga yang mengumpal di ujung kepal. perlahan
menguat dan menjelmakan kekuatan dari seluruh penjuru badan.
terlalu berjiwa lemah membiarkan keindahan kata melintas di
langit yang terus gempita.
aku belajar menulis sajak lagi.
1:14. 4.5.17
Tidak ada komentar:
Posting Komentar