Bertahun yang lalu saya gagal memahami, puisi Afrizal Malna
dan Gunawan Muhamad. Berkali, berulang, mencoba, mencoba, menafsir. Gagal. Tak mengerti
yang tersirat, tak memahami yang tersurat. Semua tak juga masuk pada
pembahasannya.
Menafsir dari berbagai sudut, tak juga masuk dalam
pembahasannya.
Maka aku memilih berhenti mencoba menulis puisi.
Tapi, seorang temanku yang penyair, menyemangati, “tak perlu
harus tahu dan memahami semua puisi.”
Maka aku berniat mencoba lagi. Sampai sekarang masih
berniat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar