Aku seorang muslim
Islam adalah sempurna
Tapi aku tidak sempurna
Jika aku berbuat kesalahan jangan salahkan Islam
Tapi, salahkan aku
“Inilah sebabnya penting untuk diperjleas apa makna
sebenarnya menjadi seorang muslim. Aku dan banyak Muslim lain telah diajarkan,
sejak tahun-tahun pertama bahwa agama kami, menuntut hormat dan perhatian bagi
sesama. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Kalian tidak beriman hingga kalian
mencintai sesamamu seperti cinta kalian kepada dirimu sendiri. Itulah makna
menjadi seorang Muslim. Diantara nama-nama Allah kita dengar; Maha Pengasih,
Maha Penyayang. Selama hidupku, setiap hari aku mendengar dan memberi salam ‘Assamu
‘alaikum...’ Ucapan kepada orang lain agar diberkati dengan damai. Inilah makna
menjadi seorang Muslim. Lebih dari seribu tahun lalu sebelum konvensi Jenewa,
tentara Muslim diperintah dilarang membunuh anak, wanita atau orang tua. Dilarang
merusak pohon, dilarang mencelakakan pendeta, dilarang merusak gereja. Nilai-nilai
Islam yang sama ini diajarkan kepada kami di sekolah sejak kanak-kanak. Tidak menghancurkan
atau menodai tempat di mana Tuhan disembah. Tidak mesjid, tidak gereja, tidak
sinagog. Ini. Sejarah, geografi, dan masa depan mengikat kita. Jangan ada yang
memisahkan kita, karena bersama-sama kita bisa mencipta pilar-pilar saling
menghormati, yang akan mendukung kebaikan bersama bagi generasi mendatang.”
King Abdullah II ibn
al-Hussein dari Jordania, di depan Parelemen Uni Eropa 10 Maret 2015
setuju, dan memang begitulah Islam dan muslim seharusnya. Tapi......
BalasHapusselalu mereka mengganggu, menyulut kebencian. apa iya, kita menjadi rohmat bagi sesama, tapi yang lain merusak, menghancurkan, memecah belah, dan kita diam?
sip..........
BalasHapus