7-Nop-2014,menjelang sholat
jum’at, sejenak sempat berbicara dengan
seorang pria tua yang gerak-geriknya sudah diatur rapi penuh
kehati-hatian. Ketika sama-sama di
bengkel menunggu pekerjaan juru mekanik selesai. Beliau berkopiah, sudah nampak
ada sorot ketenangan pada wajah dan nada bicaranya. Ia seorang yang sudah
purnatugas sebagai anggota brimbo.
Pangkat terakhir beliau letnan satu, sebelum sebutan pangkat di Polri di rubah.
Sedeikit pertanyaan saya tentang
‘enak ‘ mana menjadi Brimob dibanding dengan polisi umum. Beliau menjawab: secara
moral enak di brimob. Saya tak
bertanya lebih banyak tentang secara moral itu. Sepertinya saya sudah mengerti
dan paham dan tak merasa perlu untuk mendengar penjelasan tentang jawabannya
itu.
Saya malah asyik tentang pola
pikir saya yang megembara sesuka dugaan saya dengan menyambungkan
ingatan-ingatan tentang peristiwa yang berkaitan dengan tindak tanduk polisi
secara keseluruhan. Saya juga sadar tengang ingatan-ingatan saya yang berarah
tak obyektif karena hanya ‘mengenang’ sesuatu yang kurang baik tentang perilaku
polisi. Saya paham, banyak sekali perilaku polisi sebagai lembaga ataupun
sebagai perorangan yang baik, terpuji dan layak sekali mendapatkan apresiasi. Saya
tak habis pikir kenapa yang ada dalam benakku adalh tentang polisi yang selalu
berkaitan dengan duit jika berurusan dengan Polisi. Stigma di masyarakat
tentang, berurusan dengan polisi ujung-ujungnya harus keluar duit, menjadi
lebih kuat menempel di pikiran ketimbang
polisi polisi yang berkelakuan baik, mengayomi dan melayani masyarakat.
Dari jawaban beliau tentag
‘secara moral’, bisa berkesimpulan kalau begitu banyak anggota polisi yang
merasa terbebani moral tentang polisi di Indonesia yang masih ter-cap buruk dan
cap berurusan dengan polisi harus dengan uang. Masyarakat sudah ingin segera
melepas dendam begitu seorang anggota polisi pensiun. Rasa dendam itu tentu
semakin besar jika si oknum polisi berkelakuan tidak baik, sok dan menjijikan. Ini bisa tidak terjadi jika polisi yang
pensiun itu memang dikenal baik oleh warga sekitar. Tapi secara umum,
masyarakat yang tidak tahu baik tidaknya si polisi yang sudah pensiun, akan
dengan serta merta ingin ‘mengejek’ sebagi balas dendam. Entah dendam pada
siapa dan entah dendam yang bagaimana.
Mengangkat citra polisi agar
masyarakat percaya, adalah sebuah pekerjaan besar yang harus dikerjakan dengan
telaten, sabar dan terus menerus. Butuh kekompakan darai seluruh aparat
kepolisian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar