Siapapun penggemar sepakbola tentu tak suka jika dalam menonton
pertandingan sepakbola secara live, secara tiba-tiba, bukan dalam jeda
istirahat, nongol iklan. Ini sebuah blunder bagi si pemasang iklan. Saya
langsung berkeluh kesah dan ‘bersumpah’
kecil tak akan membeli produk yang di iklan dengan cara itu. Sepertinya mereka
sengaja mengganggu kesenangan orang yang khusu menikmati setiap detik kejadian
yang sedang berlangsung. Tak peduli apakah di pertandingan sedang berhenti
sebentar karena ada pemain yang cedera atau ada hal lian, harus tak ada hal lain yang mengganggu. Semua
harus terfokus pada pertandingan. Jika orang yang mengurusi tentang periklanan
di perusahaan produk yang nongol pada saat yang tidak tepat itu temanku, pasti
sudah saya ceramahi dengan nada nemaki.
Saya tak mengerti kenapa si pemasang iklan sampai berpikiran untuk
memanfaatkan momen itu untuk menawarkan produknya. Apa mungkin jika ia adalah
orang yag merasa tak terganggu dan nyaman-nyaman saja jika pada saat menonton
sesuatu yang di sukai, tiba-tiba ada yang datang mengganggu dengan tanpa merasa bersalah. Sebuah kejadian yang tidak pas di
hati, di pikiran, pada satu waktu bisa
merubah keputusan seseorang di kemudian hari. Image saya dengan produk tersebut
tiba-tiba menjadi hilang dan bahkan menjadi samasekali tak ingin membelinya
jika suatu saat membutuhkan dan akan berusaha mencari merk lain. Sebuah
kekesalan memang sering menjadikan seseorang bisa tidak obyektif dan itu bisa
bertahan lama di kotak ingatan.
Dalam menjajakan produknya, orang-orang sale memang punya berbagai cara. Melalui iklan di berbagia media,
melalui MLM, menjadi donatur pada acara besar dan berbagai tempat yang menjadi
perhatian banyak orang dan memasang banner pada tempat-tempat strategis.
Mengharapkan penjualan yang besar dengan tanpa mengenalkan produknya pada
khalayak ramai, sangat sulit tercapai atau bahkan bisa dianggap mustahil.
Memasang iklan pada tempat dan waktu yang tidak tepat sangat tidak efektif dan
tidak efisien yang berujung pada pemborosan anggaran yang percuma, bahkan bisa
menjadikan blunder yang akhirnya terjadi penurunan penjualan. Kita juga sering
melihat sebuah iklan yang membingungkan dan tak mengerti maksud yang ingin
disampaikan. Dan tayangan iklan itu berlalu begitu saja tanpa ada kesan yang
masuk di benak pelihat iklan. Iklan semacam itu masih mendingan karena hanya
tidak mengena pada calon konsumen. Yang lebih parah adalah iklan yang malah
membuat calon konsumen antipati dan mengambil keputusan untuk memilih merk lain
saat membeli.
Kita sering mendapati iklan yang menarik, inovatif, dan kreatif. Bahkan jungle dalam iklan itu pun kadang kala
menjadi tenar dan dinyanyikan di mana-mana. Ada juga iklan yang awalnya
menampilkan sesuatu kejadian yang sama sekali tak ada hubungannya denga produk
yang ditawarkan tapi kemudian si pelihat iklan tak sadar di sodori sebuah
produk dengan image tertentu yang lebih dulu masuk. Iklan semacam ini menjadi
sebuah kejutan yang menyegarkan.
Saya pernah memutuskan untuk tidak membeli merk tertentu karena bintang
iklannya seorang yang terkenal dari rahim kontroversi yang dibidani media.
Mungkin sedikit jumlahnya orang yang berkeputusan seperti saya, dan lebih
banyak orang yang sebaliknya. Pemilihan bintang iklan tentu sudah
diperhitungkan prosentase suka dan tidak sukanya pasar yang ingin disasar. Dan
memang tak ada sebuah keputusan yang seratus persen sempurna tanpa resiko.
Memasang iklan pada saat yang tidak tepat menurut saya, bisa jadi hanya saya
yang merasa begitu, dan kebanyakan orang tak mempermasalahkan, atau merasa
tidak nyaman tetapi tidak mempengaruhi dalam memutuskan memilih merk saat
membeli.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar